matamatadot.com || Jakarta – Meyikapi permasalahan Palestina, Gus Mis Sebut Sikap Presiden Jokowi Lebih Genuine daripada Endorgan. Gus Zuhairi Misrawi (Gus Mis) Duta Besar RI untuk Arab Saudi, menyebut sikap Presiden Jokowi lebih genuine daripada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Hubungan Turki dan Israel
Sebab jika kita telaah lebih seksama kenyataan hubungan Turki dengan Israel, dan terlihat sikap Erdogan akan terkesan seperti memiliki kepribadian ganda. Di satu sisi mengecam agresi terhadap Palestina (Presiden Endorgan marah). Namun, di sisi lain sejak berpuluh tahun lalu Turki telah menjalin hubungan diplomatik dan bekerja sama mesra dengan Israel (Turki Kerjasama dengan Israel).
“Turki modern sejak Mustafa Kemal Ataturk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Sebab untuk menjadi bagian dari negara Eropa, Turki harus kerjasama dengan Israel,” kata Gus Mis analis pemikiran dan politik Timur-Tengah dalam keterangannya, Ahad (16/5).
Menurut Gus Mis, Kalau pun pernyataan-pernyataan Erdogan seolah sangat keras kepada Israel (Presiden Endorgan marah). Hal itu karena dia tahu betul pemilih utamanya adalah umat Islam.
Mengutip dari berbagai sumber pemberitaan internasional hubungan Turki dan Israel sangat mesra. Nilai perdagangan kedua negara jauh lebih besar dari total nilai perdagangan Turki dengan negara-negara Islam keseluruhan.
Konsul Jenderal Israel di Turki Shai Cohen pernah mengungkapkan kepada CNN bahwa pada 2014 volume perdagangan kedua negara naik 30% atau senilai US$ 5,5 miliar. Sejak insiden Mavi Marmara, 2010, volume perdagangan Turki-Israel bahkan meningkat 47%. Kedua negara juga memiliki perjanjian kerjasama bilateral di bidang kepolisian, kebudayaan, pertanian, ilmu pengetahuan, hingga intelijen.
Gus Mis melanjutkan, sementara Indonesia sejak merdeka tidak pernah menjalin hubungan dengan Israel meski terus di rayu. Bahkan, Presiden Sukarno pernah mengeluarkan ungkapan “Kita belum merasa merdeka secara utuh sebelum Palestina merdeka”.
Sikap Presiden Jokowi Lebih Genuine dari Sikap Endorgan
“Maka sikap Presiden Jokowi lebih genuine dari sikap Erdogan. Sebab sikap Presiden Jokowi melanjutkan dari sikap Bung Karno yang sampai sekarang tidak membuka hubungan diplomatik. Juga konsiten dan istiqomah mendorong kemerdekaan Palestina,” ungkap cendekiawan muda Nahdlatul Ulama itu.
Alumnus Universitas Al-Azhar di Kairo – Mesir itu juga mengungkapkan agresi militer Israel ke Jalur Gaza saat ini terkait erat dengan upaya Perdana Menteri Benyamin Netanyahu meraih dukungan di dalam negeri.
Sejak kembali menang Pemilu pada Maret lalu, dia tak kunjung berhasil meraih dukungan mayoritas untuk membentuk pemerintahan. Netanyahu juga dalam beberapa waktu ke depan akan menghadapi vonis perkara korupsi yang persidangannya sudah berlangsung sejak awal April lalu.
Di pihak lain, Gus Mis juga mengungkapkan bahwa jalan menuju kemerdekaan Palestina adalah rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah sebagai dua kekuatan besar di sana. (**)
Komentar