matamatadot.com || Lamongan – Terkesan Kontribusi Diaspora Muda Lamongan, Bupati berikan reward. Menerima silaturahmi dari Organisasi Pemuda Diaspora Muda Lamongan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Ruang Kerja Bupati Gedung Pemkab Lamongan, pada Rabu (19/5/2021).
Terkesan Diaspora Muda Lamongan
Bupati Lamongan Yuhronur terkesan kontribusi Diaspora Muda Lamongan dalam menyalurkan iden dan gagasannya untuk kemajuan Lamongan.
Selain itu juga, Bupati Yuhronur memberikan secara langsung reward kepada 3 penulis terbaik dalam Proyek Nulis Buku Bareng (PNBB) Jilid IV.
Sebelumnya, telah mengadakan PNBB Jilid IV dengan tema “Lamongan di Masa Pandemi”. Ini merupakan proyek buku keempat setelah buku Pemuda Rantau Lamongan (Pulang atau Mengabdi dari Jauh), buku Senarai Asa untuk Lamongan dan Lamongan Discovery.
Menurut Yuhronur, Hasil karya anak-anak muda ini luar biasa. Banyak hal positif yang bisa di bawa kembali ke Lamongan. Melihat Lamongan dari luar, meniru bahkan memodifikasi untuk kemajuan Lamongan.
“Hasil karya anak-anak muda ini luar biasa. Banyak hal positif yang di bawa kembali ke Lamongan. Memandang Lamongan dari luar. Meniru dan memodifikasi untuk kemajuan Lamongan.” Kata Yuhronur.
Oleh sebab itu, adanya PNBB ini bertujuan mengakomodir pemuda perantau asli Lamongan yang memiliki gagasan dan ide-ide soal pembangunan Kabupaten Lamongan.
Ketua Diaspora Muda Lamongan
Menurut Ketua Diaspora Muda Lamongan Abdul Jalil, bahwa semua yang mereka lakukan adalah bentuk kontribusi sebagaimana jargon mereka yakni kembali mengabdi berkontribusi.
Ternyata tidak hanya terkenal mistiknya seperti julukannya Lamongan Kota Santet. Bahkan isu itu beredar meluas di publik. Dengan karya tulisan ini, akhirnya para Pemuda Lamongan ini dapat mematahkan isu tersebut. “Buku Lamongan Discovery ini tidak hanya mengungkapkan keluh kesah tapi potensi Lamongan yang ada baik dari segi pertanian, perikanan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Ini salah satu bentuk caranya mengabdi. Meskipun raga kita tidak di Lamongan, namun kontribusi ide, gagasan, wawasan yang kita dapatkan di luar Lamongan. Kita sumbangsihkan. Kita tuangkan dalam bentuk karya tulisan.” ungkap Jalil.
Pertama kali, Diaspora Muda Lamongan merupakan organisasi yang awalnya untuk pemuda-pemudi Lamongan yang sedang melaksanakan studi di luar negeri. Namun, seiring perkembangan ternyata banyak pemuda-pemudi Lamongan lainnya memiliki antusiasme yang besar untuk berkarya demi kemajuan Lamongan. Sehingga, nama Diaspora kemudian diubah menjadi Diasda (Media Aspirasi Pemuda) Lamongan. [mtm]
Komentar