matamatadot.com || Jakarta – Wujud Solidaritas, Indonesia serahkan bantuan tabung Oksigen ke India. Sejak awal pandemi Covid 19 pertengahan 2020 lalu, Tercatat jumlah kasus di India mencapai 27,4 juta dan menyebabkan sekitar 315 ribu kematian.
India menjadi negara dengan kasus Covid 19 tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Tercatat, Kasus aktif di India hingga saat ini masih berada pada kisaran 2,5 juta. Bahkan, dalam satu pekan terakhir ini. Ada tambahan 1,6 juta kasus baru, dan lonjakan jumlah kematian harian yang tinggi.
Bantuan Tabung Oksigen ke India
Alasan Indonesia serahkan bantuan oksigen ke India, Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sebab, selama ini India telah banyak membantu Indonesia dalam memenuhi suplai vaksin AstraZeneca. Dan di sanalah produksi vaksin tersebut melalui fasilitas multilateral COVAX. Alasan itulah, sudah seharusnya bangsa Indonesia memberikan bantuan kepada negara yang sedang mengalami gelombang pandemi yang luar biasa itu.
“Hal ini merupakan wujud solidaritas kepada saudara di India. Kita menjadi kawan di kala senang dan susah. Ini juga sebagai pengingat bahwa dalam menghadapi pandemi Covid 19, kita harus menguatkan solidaritas. Dan terus bergandengan tangan sebagai sesama manusia. Supaya menghadapi pandemi ini bisa lebih mudah dan dapat segera di akhiri,” ujarnya dalam Acara Pelepasan Bantuan Tabung dan Gas Oksigen ke pemerintah India tahap kedua, di Tzu Chi Center Jakarta, Jumat (28/05/2021).
Lalu, Penyaluran bantuan tabung oksigen di tahap kedua ini juga terwujud melalui kerja sama dengan Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII). Dan Indonesia menyediakan 2.000 tabung oksigen dari total 3.400 tabung oksigen yang rencana untuk di kirimkan ke India. Pada tahap pertama 10 Mei lalu telah tersalurkan sebanyak 1.400 tabung oksigen ke India. Sehingga saat ini genap 3.400 yang di kirimkan ke India.
Lonjakan Kasus Covid 19 di India
Oleh sebab itu, kita perlu belajar dari lonjakan kasus Covid 19 di India. Kata Menko, berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk selalu waspada dan mengedepankan langkah-langkah antisipatif. Seperti adanya larangan mudik menjelang Idulfitiri lalu.
Pentingnya penerapan protokol kesehatan sehingga masyarakat harus tetap menegakkan kepatuhan dan kedisiplinan. Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari kita harus menerapkan protokol kesehatan 3M.
“Pemerintah akan terus memonitor perkembangannya dalam 4-5 minggu ke depan pasca libur Idulfitri supaya tidak terjadi kenaikan kasus kembali. Presiden Jokowi beberapa waktu lalu telah memberi arahan bahwa segala upaya untuk penanganan dan pengendalian Covid 19 di Tanah Air. Begitu juga, para seniman harus dilakukan hari in dengan orkestrasi dan tujuan yang sama,” ungkap Menko Airlangga.
Masih Menko Airlangga mengapresiasi komitmen Kementerian Perindustrian yang telah berkoordinasi dengan AGII sebagai produsen gas oksigen, juga untuk seluruh pihak yang terlibat dalam penyediaan bantuan oksigen untuk India. “Semoga ini menjadi kontribusi Indonesia untuk India,” harapnya.
Himbauan Penerapan Prokes
Sementara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memgimbau masyarakat Indonesia mendoakan agar keadaan di India cepat kembali terkendali. “Dan semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari musibah yang menimpa India. Supaya, kita tetap himbauan menerapkan protokol kesehatan (Prokes).” imbuhnya.
Duta Besar India untuk Indonesia Y.M. Manoj Kumar Bharti mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan asistensi atau masukan dari negara seperti Indonesia. Masukan itu untuk membantu negaranya keluar dari pandemi. Ia pun mengapresiasi gestur baik dari industri di Indonesia yang telah memberi bantuan tabung oksigen ini. “A friend in need is a friend indeed,” tutupnya.
Dan sebagai informasi, di tahap kedua ada sebanyak 2.000 tabung oksigen yang dikirimkan dengan kapasitas 6 meter kubik (setara 40 liter). Adapun beberapa perusahaan dan asosiasi/yayasan yang menjadi partisipan adalah sebagai berikut:
- Asosiasi Gas Industri Indonesia, Samator.
- Sinar Mas.
- Indofood.
- Agung Sedayu Group,
- Yayasan Bakti Barito.
- First Resources.
- Inti Sumber Baja Sakti.
- Asia Pacific Rayon.
- Asosiasi Pertekstilan Indonesia.
- Dan Indorama Group.
Turut hadir pada kesempatan ini adalah Para Eselon I dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian; Ketua AGII Arief Harsono; Ibu Yenny Wahid; Managing Director Sinar Mas Saleh Husin; para Direktur Utama dari perusahaan partisipan; serta perwakilan asosiasi/yayasan partisipan. (***)
Komentar